MAN 3 Pontianak menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk mengatasi masalah stunting di Kalimantan Barat dengan menghadiri acara peluncuran program “Salam Kalting” (Sosialisasi Launching dan Aksi Menyala Kakak Asuh Stunting) yang diadakan di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat pada Senin (21/5). Program ini diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat. Program ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dan dukungan nutrisi bagi anak-anak yang mengalami stunting, dengan melibatkan siswa-siswi SMA dan perguruan tinggi sebagai 'kakak asuh'.
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan dari instansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan dan sekolah-sekolah di Pontianak. MAN 3 Pontianak sendiri diwakili oleh Damar Ivantri yang merupakan siswa kelas XI MAN 3 Pontianak. Dirinya merupakan Duta HIV/AIDS Kota Pontianak dari MAN 3 Pontianak. Dari daftar undangan yang tertera, sekitar lebih dari 350 undangan mengikuti kegiatan tersebut. Kehadiran Damar menunjukkan keseriusan MAN 3 Pontianak dalam berkontribusi pada program ini.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat , menyampaikan pentingnya peran semua pihak dalam mengatasi stunting. "Stunting adalah masalah yang memerlukan perhatian dan tindakan bersama. Dengan adanya program Kakak Asuh Stunting ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak yang membutuhkan. Kami sangat mengapresiasi partisipasi dari seluruh elemen masyarakat yang siap berkontribusi dalam program ini," ujar Kepala Dinas.
Program Kakak Asuh Stunting ini mengajak siswa-siswi SMA dan mahasiswa untuk menjadi mentor atau kakak asuh bagi anak-anak yang teridentifikasi mengalami stunting. Para kakak asuh akan memberikan pendampingan, mulai dari memberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang, membantu dalam aktivitas belajar, hingga memberikan dukungan moral bagi anak-anak dan keluarganya. Damar, siswa MAN 3 Pontianak, yang turut menjadi peserta kakak asuh dalam program ini, menyatakan antusiasmenya. "Saya merasa terhormat bisa menjadi bagian dari program ini. Ini adalah kesempatan bagi kami untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya dalam membantu anak-anak yang mengalami stunting agar mereka bisa tumbuh dengan sehat dan optimal," kata Damar.
Puja Murdianto selaku pembina OSIS MPK MAN 3 Pontianak menambahkan bahwa pihak madrasah sangat mendukung kegiatan sosial seperti ini. "Kami selalu mendorong siswa-siswi kami untuk aktif dalam kegiatan sosial yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Program Kakak Asuh Stunting ini sejalan dengan nilai-nilai kepedulian dan tanggung jawab sosial yang kami tanamkan di MAN 3 Pontianak. Kami berharap, melalui program ini, siswa-siswi kami bisa belajar dan memberikan dampak positif yang nyata," ujarnya.
Selain mendampingi anak-anak stunting, para kakak asuh dari MAN 3 Pontianak juga akan terlibat dalam berbagai kegiatan edukatif yang diadakan oleh dinas kesehatan dan organisasi terkait. Mereka akan mengikuti pelatihan khusus tentang gizi dan kesehatan anak, sehingga dapat memberikan pendampingan yang efektif dan tepat sasaran. Keberhasilan program Kakak Asuh Stunting ini akan menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dapat menghasilkan solusi efektif untuk mengatasi masalah stunting. Semoga langkah ini dapat menginspirasi daerah-daerah lain untuk mengimplementasikan program serupa, sehingga masalah stunting di Indonesia dapat ditangani dengan lebih baik dan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan cerdas.