Kenakan Beragam Pakaian Adat Nusantara, Guru MAN 3 Pontianak Tampil Meriah di Upacara Hari Pancasila

Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, para guru MAN 3 Pontianak tampil meriah dengan mengenakan beragam pakaian adat Nusantara. Upacara yang berlangsung di halaman Kanwil Kemenag Kalbar pada Sabtu (1/6) dihadiri oleh seluruh pegawai dan staf Kanwil kemenag Kalbar, kepala madrasah dan guru dari MAN 1, MAN 2 dan MAN 3 Pontianak dengan penuh semangat kebangsaan dan kebersamaan. Para guru MAN 3 Pontianak mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari telok belanga melayu, kebaya Jawa, baju adat minangkabau padang, baju Sakera dari Madura, ulos dari Sumatra Utara, hingga pakaian adat dari Bali. Tampilan mereka yang berwarna-warni menambah semarak suasana upacara, sekaligus memperlihatkan kekayaan budaya Nusantara.

Salah satu guru MAN 3 Pontianak, Djuznawati yang mengenakan baju adat kebaya Minangkabau, mengungkapkan rasa bangganya bisa berpartisipasi dalam perayaan ini. "Mengenakan pakaian adat memberikan kita kesempatan untuk lebih mengenal dan mencintai budaya daerah lain. Ini adalah salah satu cara kita untuk menjaga warisan budaya bangsa dan memperkuat persatuan," katanya.

Begitu juga dengan Haral selaku Kepala MAN 3 Pontianak. Tampil eksentrik mengenakan pakaian sakera Madura, ia menyampaikan pentingnya mengenang dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. "Hari ini kita tidak hanya merayakan lahirnya Pancasila sebagai dasar negara, tetapi juga merayakan keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah, kita menunjukkan bahwa meskipun berbeda-beda, kita tetap satu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.

Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Barat yang dimulai pukul 7 pagi ini berlangsung dengan khidmat dipimpin langsung oleh Kakanwil Kemenag Kalbar, Muhajirin Yanis. Setelah pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila, acara dilanjutkan dengan pembacaan teks UUD 1945 dan amanat dari Kakanwil Kemenag Kalbar yang membacakan pesan dari ketua Badan Pengarah Ideologi Pancasila Pusat. Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa untuk bangsa. Suasana penuh kebersamaan dan semangat nasionalisme terlihat jelas di wajah setiap peserta upacara.

Dalam amanatnya, Muhajirin Yanis juga menekankan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. "Pancasila adalah panduan kita dalam berbangsa dan bernegara. Mari kita amalkan nilai-nilai Pancasila dengan penuh kesadaran, mulai dari saling menghargai, menghormati perbedaan, hingga bekerja sama untuk kemajuan bangsa," ujarnya.

Acara peringatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenang lahirnya Pancasila, tetapi juga sebagai momentum untuk mempererat rasa persaudaraan di antara warga sekolah. Keberagaman budaya yang ditampilkan melalui pakaian adat menjadi simbol kebersamaan yang kuat di antara seluruh peserta upacara. Dengan semangat yang tinggi dan rasa kebanggaan yang mendalam terhadap budaya bangsa, pegawai Kementerian Agama berkomitmen untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan menjunjung tinggi keberagaman. Perayaan Hari Lahir Pancasila ini menjadi bukti nyata bahwa keberagaman adalah kekuatan yang menyatukan kita sebagai bangsa Indonesia.