Untitled-6


Untuk HP
Kepala Kemenag Kota Pontianak Beri Pembinaan Dirangkai dengan IHT di MAN 1 Pontianak

“Guru adalah profesi yang sangat mulia dan berdampak besar bagi umat. Seorang guru bukan hanya mengajar ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan menanamkan nilai-nilai kehidupan,” Demikian sepenggal ucapan Kepala Kemenag Kota Pontianak yang hadir dalam pembinaan sekaligus pembukaan kegiatan In House Training dan Sosialisasi Kurikulum Berbasis Cinta bagi tenaga pendidik di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pontianak, Jumat, 24 Oktober 2025.

Kegiatan yang diinisiasi oleh MAN 1 Pontianak tersebut dihadiri oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan madrasah, serta turut dihadiri Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag Kota Pontianak, Aris Sujarwono, yang bertindak sebagai narasumber dan Aminah yang merupakan guru MAN 1 Pontianak. Aminah adalah salah satu peserta nasional utusan Kalimantan Barat yang mengikuti sosialisasi KBC di Jakarta.

Pada sesi pembinaan, Ruslan menegaskan pentingnya peran guru sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan di madrasah. Ia menyampaikan bahwa MAN 1 Pontianak merupakan madrasah kebanggaan di Kalimantan Barat yang harus terus menjaga reputasi dan mutu pendidikannya. Ruslan menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini menjadi bagian penting dari pembinaan berkelanjutan terhadap tenaga pendidik.

“Kemenag Kota Pontianak terus berkomitmen memperkuat kapasitas guru madrasah agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum, serta menanamkan nilai-nilai cinta, keteladanan, dan spiritualitas dalam proses pembelajaran,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para guru MAN 1 Pontianak semakin termotivasi untuk menghadirkan pembelajaran yang bermakna, berkarakter, dan berlandaskan cinta kepada Allah, ilmu, dan peserta didik.

Dalam sambutannya, Kepala MAN 1 Pontianak, Sholihin HZ, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kepala Kemenag Kota Pontianak beserta jajarannya. Ia menilai kehadiran pimpinan Kemenag merupakan bentuk dukungan nyata terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dan penguatan kompetensi guru madrasah. ”Adanya kegiatan ini sebagai bagian dari kita membudayakan berbagi ilmu sebagai budaya ilmiah yakni siapapun yang usai mengikuti kegiatan apakah itu pelatihan, diklat, sosialisasi maka berkewajiban untuk berbagi ilmu dan menyampaikannya kepada teman sejawat, agar pengetahuan yang diperoleh bisa bermakna setidaknya bagi internal madrasah kita”, pungkas Sholihin HZ yang juga Sekretaris Wilayah IPIM Kalimantan Barat.**

kemenag dark mode
Berita Terkini
..
Info Grafis