Untitled-6


Untuk HP
Prof. Wajidi Sampaikan Taushiyah Maulid Nabi: Tekankan Ekoteologi sebagai Wujud Kasih Sayang

Pontianak, 25 Oktober 2025 – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, ratusan guru Aparatur Sipil Negara (ASN) madrasah se-Kota Pontianak menghadiri kegiatan taushiyah yang menghadirkan narasumber Prof. Dr. KH. Wajidi Sayadi, M. Ag. Kegiatan berlangsung khidmat di Aula Universitas PGRI Pontianak dan dihadiri oleh pejabat Kementerian Agama yakni Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dr. Muhajirin Yanis, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak, H. Ruslan, MA, Perwakilan Bank Kalbar Syariah, Rektor Universitas PGRI Pontianak, Kasubag TU, Kasi Penmad masing-masing beserta ibu, hadir sebagai penyelenggara kegiatan para kepala madrasah negeri, serta perwakilan guru dari seluruh jenjang pendidikan madrasah di Kota Pontianak.

Mengawali kegiatan, laporan penyelenggaraan disampaikan oleh Sholihin HZ selaku Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Kepala MAN 1 Pontianak, ”kegiatan ini sebagai wujud bahwa mencintai Rasulullah SAW karenanya atas inisiasi Kementerian Agama Kota Pontianak menyelenggarakan acara ini meskipun saat ini sudah memasuki bulan Jumadil Awal 1447 H. Yang terhormat Bapak Kakanwil dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak, kami sampaikan juga bahwa yang hadir saat ini adalah guru-guru ASN Kementerian Agama se-Kota Pontianak dengan dukungan dari salah satunya Rektor Universitas PGRI yang juga sahabat saya, Dr. Firdaus dan selamat atas baru diwisudanya beliau sebagai wisudawan S3 di Makasar dan pada hari ini kita berada di aula Universitas PGRI Pontianak untuk kesuksesan acara ini”.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen para guru madrasah dalam meneladani akhlak Rasulullah SAW serta memperdalam pemahaman keagamaan yang moderat dan penuh kasih sayang.

Sementara itu, Prof. Wajidi dalam taushiyahnya menekankan pentingnya meneladani nilai-nilai rahmah (kasih sayang) Nabi Muhammad SAW dalam konteks pendidikan. Menurutnya, guru madrasah memiliki peran strategis dalam membentuk karakter peserta didik agar menjadi generasi yang berilmu, berakhlakul karimah, dan cinta damai.

Lebih jauh, Prof. Wajidi juga mengulas konsep ekoteologi yang digaungkan oleh Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar. Menurutnya, konsep ini sangat relevan diterapkan di lingkungan pendidikan madrasah.

“Prof. Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa Islam bukan hanya berbicara tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama dan alam semesta. Konsep ekoteologi menegaskan bahwa menjaga alam adalah bagian dari ibadah dan wujud ketaatan kepada Allah SWT,” ujar Prof. Wajidi.

Ia menambahkan, kesadaran ekologis perlu menjadi bagian dari pendidikan keagamaan agar peserta didik tidak hanya memahami nilai spiritual, tetapi juga tanggung jawab moral terhadap lingkungan.

“Guru madrasah harus menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan sebagai implementasi dari teologi rahmah. Menjaga bumi sama artinya menjaga amanah Allah,” tambahnya.

Menurut Prof yang juga Dewan Pakar IPIM Kalimantan Barat ini dalam sajiannya menyebutkan ada tiga tugas manusia yang saling terkait yaitu pertama sebagai hamba yang kepadanya diberikan amanah untuk beribadah. ”Ibadah harus diartikan secara luas baik ibadah mahdhah maupun ghairu madhah yang perintahnya dapat ditemukan dalam Qs. Az Zariyat, surat ke 51 ayat 56. Berikutnya adalah tugas manusia sebagai khalifah yakni mengawas, membangun dan memelihara alam sebagaimana dalam Qs. Al Baqarah, surat ke 2 ayat ke 30 dan terakhir yakni disebutkan dalam Qs. Huud, surat ke 11 ayat ke 61 yang berbunyi: ”Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya.”

Menurut Prof Wajidi, mencintai lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, tidak mubazir dalam menggunakan air adalah bagian dari cinta lingkungan dan kita diamanahkan untuk memakmurkannya dengan menjaga keseimbangan alamnya. Seseorang yang mampu menjaga keseimbangan alam maka sesungguhnya ia sudah masuk kategori orang-orang saleh”. Pungkas Prof Wajidi yang merupakan guru besar bidang ilmu hadits IAIN Pontianak.**

kemenag dark mode
Berita Terkini
..
Info Grafis