Pontianak — Suasana khidmat menyelimuti halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat saat doa bersama mengiringi keberangkatan Kontingen MAN 1 Pontianak serta para peserta FORBASI yang akan berlaga pada berbagai ajang tingkat nasional. (22/12/2025)
Kegiatan pelepasan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, H. Muhajirin Yanis, para Kepala Bidang, Pembimas, serta jajaran ASN Kemenag Kalbar. Doa dipanjatkan sebagai bentuk ikhtiar spiritual agar seluruh peserta diberikan keselamatan, kelancaran, serta hasil terbaik selama mengikuti kompetisi. Berikut doanya:
\"Engkau pemilik Arsy yang agung, yang berkuasa atas segala sesuatu, Kepada-Mu jualah kami bertawakal, dan kepada-Mu kami memohon pertolongan, pada pagi hari ini kepada-MU dengan penuh ketundukkan dan dengan segala ketentuan, kami hadir di tempat ini untuk mengikuti acara pelepasan madrasah sebagai kontingen Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat. Jadikan segala jerih payah kami, lelah dan letih kami, waktu dan masa persiapan kami menjadi wasilah untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Terbaik dengan tampilan terbaik, semangat terbaik, dengan dukungan dari orang-orang terbaik dan permudah kami sehingga kami kembali ke tempat ini sebagai kontingen terbaik.”
“Berikan kepada seluruh peserta ini, para pelatih, official, dan yang mensupport kegiatan ini tiada henti-hentinya dengan seluruh kekuatan doa dan upaya agar kami dapat mengharumkan nama Kementerian kami ini, Kementerian Agama Kalimantan Barat, tempat kami abdikan diri sebagai pelayan umat, kami yakin Engkau mendengar berbagai munajat dan kembalinya kami kesini sebagai inspirasi bagi masyarakat.
Bimbinglah setiap langkah dan semangat kami dengan petunjuk-Mu, jauhkanlah segala sikap dan perbuatan yang menghalangi untuk taat pada-Mu. Berikan keberkahan dengan kegiatan ini, kuatkan untuk dapat mewujudkan semangat persaudaraan, persatuan dan kesatuan, agar keberadaan kami menjadi bernilai dan berdampak bagi siapapun dan dimanapun.”
Kakanwil Muhajirin menegaskan keikutsertaan siswa madrasah di ajang nasional bukan semata mengejar piala, melainkan membangun karakter, disiplin, dan sportivitas. “Prestasi penting, tetapi proses dan pembentukan karakter jauh lebih utama.”**









