Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Pontianak sukses menggelar Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) tahun 2024. Kegiatan ini sesuai jadwal akan dilaksanakan selama dua hari mulai tanggal 27-28 Agustus 2024. Kegiatan AKMI ini diikuti oleh seluruh siswa kelas XI dengan penuh antusiasme dan semangat. Proses asesmen yang dilaksanakan dengan metode daring ini berjalan lancar tanpa adanya kendala teknis yang berarti. Siswa menggunakan perangkat telepon genggam dan dibagi dua sesi di dua kelas yang berbeda.
Haral selaku Kepala MAN 3 Pontianak dalam arahan awal sesi pertama di ruang I menyampaikan pesaan kepada seluruh siswa kelas XI yang akan mengikuti AKMI selama dua hari kedepan. Dirinya berpesan agar para siswa menunjukkan kesungguhan dalam mengikuti asesmen tersebut. Soal-soal yang diujikan pada AKMI ini berbeda dengan model asesmen yang ada. AKMI menguji kemampuan berpikir kritis dan pemahaman mendalam siswa terhadap literasi dan numerasi. Haral juga mengapresiasi dukungan dari para guru serta teknisi sangat membantu kelancaran pelaksanaan AKMI tahun ini di MAN 3 Pontianak.
"Hasil dari AKMI ini dapat menjadi acuan bagi madrasah dalam melakukan evaluasi dan pengembangan program pendidikan di masa mendatang. Kami akan memanfaatkan hasil asesmen ini untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di MAN 3 Pontianak. Dengan demikian, siswa-siswa kita dapat lebih siap menghadapi tantangan global di masa depan," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, AKMI merupakan salah satu program Kementerian Agama yang bertujuan untuk mengukur kompetensi siswa madrasah dalam aspek literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya. Dengan adanya AKMI ini diharapkan dapat membantu mengembangkan keterampilan siswa untuk berpikir analitis, yang merupakan kemampuan penting di era modern ini. Pada tahun ini, MAN 3 Pontianak menjadi salah satu madrasah di Kota Pontianak yang dipercaya untuk melaksanakan asesmen ini secara penuh. Program ini diharapkan dapat membantu madrasah meningkatkan kualitas pendidikan dan kompetensi siswa sesuai dengan standar nasional.
Selama tiga hari pelaksanaan, para siswa diberikan berbagai soal yang menguji kemampuan berpikir kritis dan pemahaman mendalam terhadap materi pelajaran. Asesmen ini dirancang untuk mendorong siswa lebih memahami konteks nyata di sekitar mereka melalui penerapan konsep-konsep ilmiah dan sosial yang dipelajari di kelas. AKMI membantu mengembangkan keterampilan siswa untuk berpikir analitis, yang merupakan kemampuan penting di era modern ini.
Zahara, Salah satu siswa yang turut memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan AKMI ini. Dirinya merasa bahwa asesmen ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kemampuan akademik mereka, terutama dalam hal literasi dan numerasi. Soal-soal AKMI yang mereka jawab tidak hanya menguji hafalan materi, tetapi juga kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
"Awalnya saya merasa sedikit gugup, tapi setelah mulai mengerjakan soal, saya merasa nyaman karena suasana yang tenang dan lancar," ujar Zahara mantap.
AKMI tidak hanya sekedar asesmen, melainkan sebuah alat penting untuk melihat kemampuan siswa dari berbagai perspektif. Hasil AKMI akan digunakan untuk merancang kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, baik dalam aspek kognitif maupun karakter. Dengan demikian, AKMI memberikan dampak positif jangka panjang bagi pengembangan kompetensi siswa di masa depan.