Pontianak (Kemenag Kalbar)---“Bimbingan Perkawinan atau Bimwin bagi calon pengantin merupakan kegiatan yang sangat penting dalam upaya pencegahan Stunting dari hulunya,” kata Kepala KUA Kecamatan Pontianak Barat, Mukhlis, mengawali penyampaian materi dalam lokakarya mini pencegahan stunting pada hari Senin (30/09/24), di ruangan Kantor DP2KBP3A (Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kota Pontianak.
Mukhlis juga memaparkan bahwa para Catin sangat urgen diberikan pengetahuan tentang Stanting. “Calon Pengantin yang akan membentuk keluarga baru sangat penting diberikan edukasi tentang stunting agar jika pasutri itu memiliki keturunan akan tumbuh dengan sehat unggul terutama di seribu hari kehidupan. Selama ini KUA Pontianak Barat berkomitmen dalam usaha pencegahan stunting, sebagai wujud nyata kita bekerja sama dengan stakeholder baik Camat, BP4, Puskesmas, Polsek Barat, memberikan bimbingan perkawinan untuk calon pengantin rutin tiap hari Rabu tiap minggunya,"paparnya.
Pada momen tersebut, Eks Kepala KUA Pontianak Selatan ini juga mengungkapkan bahwa KUA melalui para penghulu yang tergabung dalam APRI mempunyai komitmen menurunkan stunting di Indonesia. “Pada tanggal sebelas September 2024 lalu,penghulu se-Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Penghulu Republik Indonesia, melaunching kegiatan nasional berupa workshop yang mengusung tema "Gerak Penghulu Sejuta Catin Siap Cegah stunting". Gerakan ini dilakukan serentak se-Indonesia dengan melakukan bimbingan bagi calon pengantin oleh para penghulu dan KUA sebagai bentuk komitmen penghulu terhadap percepatan penurunan stunting di Indonesia," ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan rutin dua bulanan ini Plt. Camat Pontianak Barat, Ayu Prissa Kartika, yang juga membuka acara mini lokakarya ini secara resmi, di samping itu hadir pula Lurah Sungai Jawi Dalam, Mawardi, Lurah Pallima, Irfan, Kepala Puskesmas Pallima, Sari, dan Kepala Puskesmas Sungai Jawi Dalam, Mirtha, Penyuluh BKKBN, Mirna dan Kepala KUA Pontianak Barat, Mukhlis, yang berkesempatan dipercaya untuk menjadi narasumber dalam Mini lokakarya Percepatan Pencegahan Stunting di Pontianak Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Mukhlis juga mengingatkan agar semua pihak yang terkait agar selalu bekerja sama dan bersinergi dalam upaya menurunkan angka stunting. “Sebagaimana diketahui,pemerintah akan menekan persentase stunting di tahun 2025 menjadi empat belas persen, yang sebelumnya masih diatas dua puluh persen. Untuk itu perlu adanya keja sama dan sinergitas bagi semua pihak, baik itu BKKBN, Puskesmas, KUA dan semua unsur dalam usaha percepatan pencegahan stunting ini di kota Pontianak. Karena ini adalah isu nasional dan kerja kita bersama guna mewujudkan generasi emas tahun 2045," katanya mengingatkan.
Setelah pemaparan materi oleh Mukhlis, dilanjutkan pula dengan diskusi dan tanya jawab bagi peserta. Pembicaran diskusi cukup hidup karena banyak pula tanggapan dan pertanyaan dari peserta mini lokakarya ini, yang semuanya bermuara bagaimana strategi dalam upaya penurunan angka stunting di Pontianak Barat sehingga suasana diskusi semakin hidup.
Jika angka stunting bisa diturunkan secara signifikan, maka penurunan tersebut mengindikasikan naiknya kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini di tutup dengan pembacaan doa. Semoga stunting di Pontianak Barat semakin menurun.(M/Ga)