Sholihin HZ Isi Materi Halal Bihalal Fakultas Kehutanan UNTAN

Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura menggelar acara Halal Bihalal pada Selasa (8/4/25) di Aula Meranti, dihadiri oleh civitas akademika termasuk Dekan Farah Diba dan para dosen serta tenaga administrasi. Taushiyah disampaikan oleh Sholihin HZ, Sekretaris Umum PW IPIM Kalbar, yang mengulas “rumus hidup bahagia” dari buku terbarunya, edisi Desember 2024. Ia menekankan pentingnya syukur—yakni menggunakan pemberian sebagaimana mestinya—dan mendorong untuk membantu hajat hidup orang lain sebagai jalan menuju kebahagiaan sejati.

Secara urut, Sholihin HZ memaparkan materi halal bihalal, “Setiap orang ingin hidup bahagia, dihormati dan dimuliakan.  Al-Quran dan Hadits memberikan tuntunan kepada manusia agar kebahagiaan yang didapat adalah kebahagiaan yang hakiki, kebahagiaan yang dibenarkan oleh agama dan karenanya Islam memberikan tips agar perjalanan kehidupan bisa dilalui dengan baik, bahagia dan sesuai dengan tuntunannya.”

Berikut rumus kehidupan agar perjalanan kehidupan berlangsung baik dan selamat. Pertama, "Ingatlah Aku maka Aku akan mengingatmu" (QS. 2: 152). Teks singkat ini sangat jelas menyatakan bahwa jika seseorang mengingat Allah maka ia pasti akan diingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi. Apa diantara tanda orang yang senang mengingat? Senang menyebutnya, bergetar jika nama yang disukainya disebut orang lain. Mengingatkan Allah adalah bagian dari cara agama supaya kita hidup dengan tanpa melupakan Allah. Sukses karena Allah mudahkan, lancarkan urusan karena Allah hadirkan orang lain untuk membantu kita dan sebagainya.

Kedua, sebagaimana terdapat dalam QS ath-Thalaq/ 65: 2, ayat ini menjelaskan janji Allah kepada orang yang bertakwa bahwa mereka yang bertakwa akan Allah berikan jalan keluar dari sulitnya kehidupan. Siapapun diantara kita yang tidak punya masalah? Setiap kita pasti pernah mengalami masalah yang kadang dihadapkan pada kesulitan yang memeras pikiran dan pengorbanan waktu. Tidak ada hal sulit dan besar dalam pandangan Allah SWT karena meyakini janji Allah ini adalah satu keharusan. Tidak hanya itu, bagi orang yang bertakwa maka Allah SWT akan mengaruniainya rezeki dan kenikmatan lainnya dari arah yang tidak disangka-sangka.

Ketiga, firman Allah SWT dalam QS Al Baqarah/ 2: 216. Ayat ini bermakna bisa saja sesuatu yang kita tidak sukai padahal didalamnya terkandung kebaikan dan demikian juga sebaliknya kecintaan kita pada sesuatu padahal dibalik itu ada hal yang tidak baik. Pelajarannya adalah sukai dan bencilah sekedarnya. Bukankah suka dan benci adalah rasa manusia yang selalu beriringan dalam hidup kita?

Berikutnya, bersumber dari hadits dari Ibu Umar yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim: Siapa yang menenuhi hajat saudaranya maka Allah akan memenuhi hajat-hajatnya. Ini adalah rumus kehidupan sosial bahwa hidup kita selalu memiliki hajat dan hajat itu akan bergiliran satu dengan lainnya. Jika kita membantu hajat saudara kita maka yakinlah bahwa jika kita juga demikian memiliki hajat maka Allah swt akan memberikan bantuan melalui hamba-hambaNya sehingga hajat kita juga terpenuhi.

Lanjut Guru MAN 2 Pontianak ini, “Rumus kehidupan berikutnya adalah jika ingin panjang umur (dikenang) dan murah rezeki maka sambunglah shilaturrahmi. Shilaturrahmi dengan pertemuan yang didalamnya terkandung kebaikan maka komunikasi dan interaksi menjadi hal yang terjadi kala shilaturrahmi berlangsung. Ingatlah bahwa rezeki yang ada atau tiba di tangan kita bisa saja Allah salurkan melalui tangan orang lain dan inilah hakikat shilaturrahmi.” Demikian paparan Sholihin HZ sebelum akhiri kajiannya**