Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak berpartisipasi dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk tingkat Pondok Pesantren yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Rabu (20/8/2025).
Acara berlangsung di Aula dr. Nur Arifin Naim Kantor Dinas Kesehatan Kota Pontianak dan menghadirkan berbagai narasumber dari instansi terkait termasuk Kepala Seksi PD Pontren Kementerian Agama Kota Pontianak Muhammad Amin.
Dalam pemaparannya, Amin menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan kebijakan penanggulangan TBC melalui Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021, yang juga mencakup pencegahan di pesantren.
"Pesantren memiliki peran penting dalam implementasi kebijakan ini. Pimpinan pesantren perlu menjadi teladan bagi santri, sekaligus bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk melakukan skrining kesehatan, menjaga kebersihan lingkungan, serta memastikan fasilitas umum mendukung pola hidup sehat,” ungkap Amin.
Menurutnya, langkah sederhana seperti menjaga ventilasi udara, mengatur jadwal istirahat santri, hingga menyediakan tempat pembuangan dahak yang higienis bisa membantu mencegah penularan TBC di lingkungan pesantren.
Selain Kemenag Pontianak, tampak hadir pula dalam kegiatan, dr. Andreas Antonius Surbakti dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Izzudin Fathoni selaku Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, serta Muhammad Ridwansyah dari Dinas Kesehatan Pontianak.
Dalam penutupan, Ridwansyah sebagai Sub Koordinator Pengendalian Penyakit Dinkes Pontianak menyampaikan pentingnya Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang dapat segera dijalankan pondok pesantren, di antaranya sosialisasi kepada santri, pencatatan santri yang mengalami batuk lebih dari dua minggu, melakukan skrining gejala TBC secara rutin, serta melibatkan wali santri dalam pemantauan kesehatan anak.
“Dalam langkah-langkah ini, pesantren bisa menjadi garda depan pencegahan TBC sekaligus mendukung terciptanya lingkungan belajar yang sehat dan nyaman bagi para santri,” pungkasnya.
Melalu kegiatan ini, diharapkan seluruh pengelola pondok pesantren di Kota Pontianak semakin sigap dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan pesantren sehat bebas TBC.