Guru MAN 2 Pontianak Sampaikan Kajian Bulanan di KB Pensiunan PLN Kalimantan Barat

Di aula sekretariat IKPLN atau Ikatan Keluarga Pensiunan Listrik Negara Kalimantan Barat, pada Sabtu pagi (8/6) yang beralamat di jalan Gusti Sulung Lelanang atau Kantor PLN Cemara berlangsung kegiatan bulanan yang diselenggarakan oleh Pengurus IKPLN yang merupakan wadah bertemunya para purnabhakti PLN Kalimantan Barat. Wilayah Kalimantan Barat adalah tempat wadah berkumpulnya pensiunan untuk wilayah Pontianak, Singkawang, Sanggau dan Ketapang.

Dalam pertemuan yang seluruhnya adalah pensiunan PLN, guru MAN 2 Pontianak, Sholihin Hz dimintai untuk memberikan penguatan kerohanian dan keislaman dalam pertemuan bulanan tersebut. Salah satu Pengurus IKPLN dalam sambutan pembukanya, Edi Sukamto menyebutkan bahwa pertemuan ini untuk menjaga shilaturrahmi antar pegawai PLN yang sudah memasuki masa purnabhakti. "Untuk memperluas wawasan keagamaan, sengaja kami menghadirkan Ustadz Sholihin Hz untuk memberikan pencerahan pada kami semua  dan yang hadir dalam pertemuan ini dengan ragam usia antara 60-80 tahun." Demikian Edi mengemukakan.

Sholihin Hz dalam penyampaian taushiyahnya mengemukakan tentang empat sikap yang mesti dilakukan agar nikmat dan apapun yang diberikan Allah SWT bisa bernilai ibadah dan mendapat ganjaran disisi-Nya.

"Ada empat yang harus kita lakukan sebagai sikap kita agar apa yang menjadi ketentuan Allah SWT bernilai ibadah disisi-Nya," ujar guru MAN 2 Pontianak yang produktif menulis dimedia ini.

Sholihin HZ menguraikan,  "pertama adalah ikat segala nikmat Allah SWT dengan rasa syukur. Allah memaklumkan dalam QS. Ibrahim/14: 7 bahwa jika seseorang  bersyukur atas nikmatNya maka akan IA tambah. Yang kedua, jika kita mendapatkan musibah maka sabar harus menjadi kata kuncinya." Ungkap guru yang juga Sekretaris Umum PW IPIM Kalbar ini.

Berikutnya, papar Sholihin Hz adalah jika kita pernah berbuat baik maka agar bernilai ibadah, kuncilah dengan keikhlasan. Ikhlas adalah puncak kebaikan seseorang. "Malaikat hanya bisa menilai amalan zahir seseorang namun luput menilai kualitas keikhlasannya. Ikhlas hanya bisa dinilai oleh Allah SWT,. meskipun demikian jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun karena bisa jadi kebaikan yang kecil itu yang bernilai besar dihadapan Allah SWT" tambah Sholihin Hz.

Berikutnya adalah bahwa manakala kita berbuat salah maka kuncilah dengan istighfar dan taubat. "Allah lebih menyenangi seorang yang datang padaNya dengan penuh penyesalan dan berniat memperbaiki diri daripada seorang yang bangga dengan amalan yang dilakukannya." Ujar guru Al Quran Hadits MAN 3 Pontianak.

Pertemuan yang diselingi dengan humor oleh penceramah ini menjadikan suasana penuh dengan kekeluargaan dan canda tawa. Lebih kurang 50 menit, penyampaian taushiyah berakhir dengan diiringi pembacaan doa oleh penceramah.*(1706)