Pontianak (Kemenag Pontianak) -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak melaksanakan apel pagi rutin pada Senin, 15 September 2025.
Apel yang digelar di halaman kantor tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran pegawai, mulai dari kepala seksi dan penyelenggara, Ketua IPARI, APRI, Pokjawas, penyuluh agama, hingga ASN Kemenag Kota Pontianak. Kehadiran para pegawai ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik.
Pada kesempatan tersebut, Penyelenggara Katolik Kemenag Kota Pontianak, Bartholomeus Arosi, bertindak sebagai pembina apel.
Dalam amanatnya, Arosi mengawali dengan menyampaikan kalimat afirmasi positif yang ditujukan untuk membangkitkan semangat pegawai dalam mengawali aktivitas kerja di pagi hari.
Menurutnya, energi positif sejak awal akan membantu membangun suasana kerja yang lebih produktif dan harmonis.
Lebih lanjut, Arosi menegaskan pentingnya bekerja dengan sepenuh hati dan jiwa. Ia mengingatkan seluruh pegawai agar selalu menanamkan integritas dalam menjalankan tugas.
Salah satu hal yang menjadi sorotannya adalah larangan untuk menerima pungutan liar dari pihak mana pun.
“Kita harus menjaga marwah institusi dengan bekerja jujur, tulus, dan tidak tergoda oleh praktik-praktik yang merugikan masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Arosi juga menyinggung soal kebersihan lingkungan kantor yang menurutnya harus menjadi perhatian bersama.
Ia mengajak seluruh ASN untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan kerja, karena lingkungan yang bersih bukan hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga mencerminkan budaya kerja yang sehat dan disiplin. Hal ini sejalan dengan upaya menciptakan zona integritas di lingkungan Kemenag Kota Pontianak.
Apel pagi tersebut berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat. Para peserta apel mendengarkan arahan pembina apel dengan saksama.
Momen ini sekaligus menjadi pengingat bahwa pelayanan publik tidak hanya diukur dari kualitas kerja, tetapi juga dari integritas, kejujuran, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Kontributor: Desi Pratiwi
